Sabtu, 20 Maret 2010

Menangkal Upas dengan Obat Tradisional

Upas merupakan jenis penyakit yang dominan menyerang kekebalan tubuh, dengan tanda-tanda lemas, letih, lesu, mual dan pusing dan akhirnya orang yang bersangkutan muntah darah karena yang diserang adalah pencernaan.lewat pencernaan upas akan menyebar ke seluruh tubuh melalui darah menuju otak dan saraf.
Bagi orang Bali bila terkena upas (racun) kecil kemungkinan bisa disemmbuhkan walaupun telah mendapat perawatan di rumah sakit/dokter. Orang Bali biasanya memiliki cara tersendiri untuk menembuhkan penyakit jenis satu ini. Apabila sakit berupa letih di tangan dan kaki, ngantuk serta panas pada dada.
Tetapi walaupun ngantuk si sakit tidak bisa tidur nyenyak, karena disertai batuk-batuk. Upas sejenis ini dinamakan Upas Dok. Obatnya : akar glagah, daun pepe, bawang ditambus, sebagai jatonnya bunga kelapa. Semua bahan dihaluskan kemudian dimakankan kepada si sakit.
Bila wajahnya terlihat letih, lesu, dan terasa tebal serta kelihatan bengkak di muka dan bagian kaki serta terasa seperti mengantuk, orang yang bersangkutan terkena upas yang bernama Upas Bintaro.obatnya Kulit kayu juwet putih, kulit kayu canigra, daun kopi. Semua bahan dipanggang,selanjutnya diseduh dengan air mendidih serta diisi kacang komal 4 biji, lalu diendapkan.
Setelah hangat-hangat kuku ramuan tersebut diminum 2 X sehari pagi dan sore. Sedangkan untuk sarana bedak (boreh) babakan tanggulun, kunyit warangan, gamongan, katumbar, musi, menyan, lungid, ragi, asaban cendana dan jeruk nipis. Upas Kebo Putih cirinya sering keluar air liur dan mengeluarkan nanah pada mulutnya disertai tertidur nyenyak.
Obatnya setiap akar rumput yang tumbuh pada kotoran sapi, bawang ditambus, adas, ketan, gajih, dipakai jatonnya air, dan kotoran orang sakit yang didapat dengan cara mencuri. Semua bahan diberikan pada si sakit. Apabila si-sakit demam berkepanjangan, tidak dapat tidur dan tidak enak makan, dinamakan Upas Segara. Obatnya, berjenis-jenis rempah-rempahan, garam dicampur arang dapur, daun bangle, air jeruk, daun dausa keling, daun kakang yuyu.
Caranya : semua bahan direbus dengan 3 gelas. Biarkan hingga air rebusan itu menjadi 1 gelas. Setelah dingin diminum pada yang sakit 2 X dalam sehari. Ampasnya bisa digunakan sebagai param/boreh.
Boreh merupakan salah satu obat tradisional yang banyak dilakukan oleh orangtua zaman dahulu untuk mengatasi dan mengobati berbagai penyakit. Selain untuk obat rematik, boreh yang terbuat dari bahan tumbuh-tumbuhan berkualitas juga dipercaya dapat menangkal berbagai jenis upas.
Karena boreh berasal dari tumbuhan-tumbuhan berkhasiat tinggi dipercaya dapat merangsang aktivitas urat, sehingga peredaran darah dalam tubuh menjadi lancar. Tetapi, di zaman serba canggih ini, terutama para anak muda jarang yang mau menggunakan boreh untuk kesehatan, karena dinilai cara ini cara kuno dan kotor.
Tidak heran jika muda-mudi zaman sekarang gampang terserang penyakit reumatik padahal jika dilihat dari usia, masih sangat muda dan produktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar